Press Ctrl/Cmd + P to print
or save as PDF

Bounce Email

Ada satu istilah di dalam dunia email marketing yang biasa disebut bounce email. Ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama yang sudah sering menggunakan autoresponder.

Lalu apakah yang dimaksud dengan Bounce Email itu ? Apa alasan terjadinya Bouncing ini? Kenapa buruk untuk email marketing Anda ? Dan bagaimana cara mengatasi masalah ini?

Temukan jawabannya di penjelasan berikut inii.

Apa Itu Bounce Email?

Bounce email adalah sebuah email yang tidak dapat dikirim karena satu alasan tertentu dan kembali kepada pengirim. Bounce email sendiri terbagi menjadi dua kategori: Hard bounce dan soft bounce.

  1. Hard bounce adalah ‘pantulan’ email yang bersifat permanen. Yang dimana, email tersebut tidak akan pernah sampai kepada penerima. Hal ini dapat terjadi karena alamat email sudah tidak aktif atau juga alamat email invalid. Ataupun penerima email telah memblokir Anda sebagai pengirim.
  2. Soft bounce adalah ‘pantulan’ email yang bersifat sementara. Hal ini dapat terjadi ketika kotak masuk email penerima penuh, atau sementara sedang tidak tersedia. Pada soft bounce ini masih dapat memungkinkan email Anda diterima oleh penerima ketika Anda melakukan pengiriman ulang email tersebut.

Kenapa Bounce Email Bisa Terjadi?

Ada beberapa alasan mengapa bounce email bisa terjadi. Alasan tersebut antara lain :

  1. Alamat email tidak ditemukan – hal ini bisa berarti email sudah tidak aktif ataupun alamat email tersebut invalid.
  2. Alamat email berganti pemilik – alamat email yang sudah tidak digunakan oleh pemilik dan didaurulang oleh penyedia layanan email untuk mendapat pemilik baru.
  3. Mailbox penuh – kotak masuk milik penerima sudah kehabisan storage untuk dapat menerima email Anda.
  4. Kotak masuk tidak merespon – ini dapat disebabkan oleh koneksi, konfigurasi, maupun domain yang dihentikan.
  5. Gagal mengautentikasi DMARC – pengiriman ini dapat ditolak berdasarkan kebijakan DMARC. Pastikan mengautentikasi domain dengan data DKIM yang benar.
  6. Autentikasi pengirim – pengiriman juga dapat ditolak karena kegagalan dalam metode validasi DKIM atau SPF.
  7. Inbox timeout – Penyedia Layanan Email milik penerima tidak dapat menerima pesan Anda karena timeout atau kualitas koneksi yang buruk. Hal ini dapat terjadi ketika pengiriman email melebihi waktu pengiriman yang dapat diterima.
  8. Konten terblokir – penyedia layanan email milik penerima telah memblokir email Anda karena konten email yang ada di dalamnya. Seperti konten tersebut dikenali sebagai spam.
  9. Pengirim ditolak – email yang dikirimkan ditolak oleh server penerima karena reputasi pengirim email yang buruk.
  10. Kapasitas limit – pengiriman ditolak karena terbatasnya kapasitas pesan masuk dari sisi penerima.
  11. Saluran ISP yang diblokir – pengiriman ini ditolak karena saluran atau domain pengiriman diblokir oleh penerima tertentu.
  12. Terblokir secara global – pengiriman ditolak karena saluran atau domain pengiriman menjadi daftar hitam yang dapat memengaruhi kemampuan pengiriman ke banyak penerima.
  13. Alasan lain – pengiriman gagal karena masalah reputasi, dengan alasan yang berbeda dari salah satu alasan di atas.
  14. Alasan lain terjadinya soft bounce – pengiriman email gagal untuk sementara waktu yang tidak dapat dikategorikan dalam salah satu alasan di atas.
  15. Alasan lain terjadinya hard bounce – gagal mengirim email secara permanen juga dapat dikarenakan alasan lain selain diatas.

Bagaimana Cara Cek Email Bounce di KIRIM.EMAIL?

Caranya mengeceknya sangat mudah. Anda bisa ikuti panduan berikut ini :

  1. Login ke halaman aplikasi.kirim.email.
  2. Klik menu Lists.
  3. Pada tab Manage Lists, pilih salah satu list yang Anda cek email bounce nya.
  4. Lalu klik tombol Subscribers pada kolom Action. 



  5. Setelah itu Anda akan masuk ke halaman Manage Subscribers. Pada bagian Filter by pilih opsi Bounced. 



  6. Setelah itu Anda akan mendapatkan daftar alamat email dengan status bounced. Dari sini ada 4 opsi yang bisa Anda lakukan, diantaranya :
    • Memindahkan alamat email ke list yang lain.
    • Mengcopy alamat email ke list yang lain.
    • Mengirimkan email konfirmasi.
    • Menghapusnya.



  7. Selesai.